Minggu, 12 Juli 2015

I'm Not Broke, I'm Just a Broken Hearted Girl

pagi yang cerah, pagi yang indah dan sekarang aku sedang duduk di ruang kerja Bapak, mencoba melakukan hal - hal yang bisa membuatku melupakan rasa patah hati ini.  aku benar - benar ingin menangis dan meluapkan perasaan menyesak yang masih ada di dada ku,  Demi Tuhan aku sudah mencoba iklas, mencoba menerima ada hal-hal yang tidak bisa aku paksakan.  tapi kenyataannya kata - kata iklas itu begitu sulit untuk di praktekkan. aku ingin berada disuatu tempat, dimana saja .. agar aku bisa menulis dan menangis tanpa ada yang bertanya mengapa .. karena saat ini aku gak bisa menjelaskan apa yang terjadi .. apa yang aku rasakan .. saat ini yang ada hanya perasaan sedih dan sesak .. ini sudah tiga hari tapi rasa sakitnya tidak berkurang, rasanya seperti ada paruhan hati yang hilang, rasanya mengerikan, mau teriak, mau marah tapi gak tau sama siapa.  menyedihkan saat orang yang kita sayang harus menyakiti kita dengan berbohong dan menyayangi orang lain juga.  apakah jika orang yang aku sayangi berlaku seperti itu dia tidak pantas aku tangisi?  apakah kenangan kami tidak pantas untuk ditangisi?
 ntahlah, jauh didalam hatiku aku masih menyayanginya bahkan tidak membencinya karena apa yang telah dia lakukan, mungkin karena itulah semua ini terasa berat dan menyesakkan buatku,  bagian tersulit dari semua ini adalah proses untuk sembuh, saat aku tau kejadian yang sebenarnya, saat aku tau ternyata orang yang aku sayangi melupakan janjinya kepadaku dan mengkhianatiku, saat itu juga aku berpikir sudah saatnya aku menyerah, kami mungkin tidak ditakdirkan untuk bersama, mungkin hal in adalah obat yang pahit pada awalnya tapi dalam prosesnya akan menyembuhkan.  waktu akan menyembuhkan, meski saat ini masih terasa sekali sakitnya.  sakit sampai terasa menyesakkan, 
seandainya melupakan kenangan selama tiga tahun itu semudah membalik halaman kertas bertuliskan bab selanjutnya seperti didalam buku, mungkin hal ini akan menyenangkan dilakukan, tapi sayangnya.. menghilangkan memori selama tiga tahun itu tidaklah semudah itu .. dia ada dimana-mana, dihati, dipikiran .. semua kebiasaannya, kesukaannya, semua tentang dia .. aku hanya berharap ini tidak sesakit ini.
Semoga Tuhan menguatkan, meneguhkan, memberikan waktu terbaik untuk menyembuhkan,  memberikan yang terbaik bagi kami berdua, life must go on kan . sesulit apapun hari ini pasti akan terlewati, aku sudah berkali - kali melaluinya, bersama Yesus tentunya .. amin

Ruang Kerja Bapak
12Juli2015

0 komentar:

Posting Komentar